sirah nabawiyah - Biografi Rasulullah SAW PDF Free
Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-Sumber yang Otentik ini ditulis oleh seorang dosen bidang studi Sejarah Nabi di Fakultas Kebudayaan Islam, Universitas Raja Sa’ud Riyadh, Saudi Arabia sejak tahun 1397 H hingga sekarang. Sebelum ditulis buku ini Biografi Rasulullah yang ditulis dalam buku-buku karagan para ulama baik di Saudi Arabia senidi maupun di berbagai lain mempunyai berbagai kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu antara lain kurangnya materi ilmiah dalam penulisan buku-buku itu dan juga ringkas dan padat, tidak lebih dari 1 jilid. Umumnya buku-buku yang ditulis tentang biografi Rasulullah lebih dari 1 jilid.
Riwayat yang berhubungan dengan sejarah hidup Rasululullah sangat banyak. Namun, dalam buku ini yang termasuk ke dalam kelebihannya adalah para pembaca tidak akan menemui riwayat dhaif ( lemah) yang sering diceritakan oleh para ahli sirah Nabi Muhammad, juga dalam buku-buku sejarah pada umumnya. Buku ini dibuat tidak untuk mengumpulkan semua sumber yang mungkin ada tentang kehidupan Rasulullah, tetapi hanya untuk mengumpulkan informasi dan juga menuliskan kerangka sejarah hidup Nabi Muhammad berdasarkan riwayat dan periwayatan yang otentik atau shahih.
Menurut saya, adanya kekurangan dalam penulisan buku ini adalah penulis memperbolehkan masuknya hadis dhaif (lemah) dalam penulisan buku ini sepanjang tidak berhubungan dengan akidah dan syariat. Alasan yang digunakan oleh penulis adalah karena banyak ulama memperbolehkan penggunaan atau penyebutan hadis-hadis dhaif dalam hal-hal yang tidak menyangkut akidah dan hukum-hukum fikih.
Hal lain yang bisa menjadi kelebihan ataupun juga bisa menjadi kekurangan dari buku ini adalah adanya catatan kaki buku ini yang mencapai hampir sepertiga tebal buku. Hal ini bisa menjadi kelebihan karena untuk kepentingan ilmiah memang harus demikian agar bisa dipertanggungjawakan secara ilmiah. Apalagi realitas menunjukkan bahwa penyebutan hadis-hadis dhaif itu perlu dan harus selalu disertai penyebutan bukti, keterangan dan fakta lain yang memperkuat posisinya. Kebalikannya, hal itu juga bisa menjadi kekurangan karena buku ini ‘terlihat’ dipenuhi oleh catatan-catatan kaki yang bisa mengganggu pembaca dalam memahami isi dari buku ini.
Berkaitan dengan adanya hadis-hadis dhaif dalam buku ini, dalam catatan kaki juga dicantumkan beberapa riwayat yang berhubungan dengan hadis-hadis dhaif tersebut. Dengan begitu, selemah apapun hadis-hadis tersebut pembaca akan mengetahui bahwa riwayat tersebut tetap berakar pada hadis yang lebih shahih. Karena hal tersebut pembaca dapat mengetahui bahwa karena adanya hadis-hadis shahih tersebut hadis-hadis dhaif tersebut masih bisa dipertimbangkan dan juga bisa menambah bobot ilmiah masing-masing hadis tersebut.
Dalam memilih meresensi buku, saya memilih buku Biografi Rasulullah karena selain buku ini termasuk buku ilmiah yang ditulis oleh akademisi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, buku ini juga secara detail menceritakan seorang sosok yang dikagumi dan diikuti oleh seluruh umat Islam di dunia. Rasullullah menempati urutan pertama dalam buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa karangan Michael H. Hart. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak hanya diakui oleh masyarakat Islam saja tetapi juga diakui oleh para akademisi barat. Michael H. Hart adalah seorang Doktor dalam bidang astronomi dari Princeton University, sebuah universitas ternama di Amerika. Menurut Hart, alasan menempatkan Nabi Muhammad dalam urutan pertama 100 tokoh paling berpengaruh sepanjang masa karena Nabi Muhammad mempunyai pengaruh pribadi yang lebih besar dalam hal pembinaan agama Islam daripada Nabi Isa terhadap agama Kristen.
Lebih dari itu Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang sangat hebat yang bisa diteladani kepemimpinannya. Nabi Muhammad bukanlah seorang pemimpin agam semata, tetapi juga seorang pemimpin duniawi. Kenyataanya, sebagai kekuatan pendorong terhadap penaklukan yang dilakukan oleh Bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
Dari berbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja mengatakan hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seorang yang memipin mereka. Misalnya, Afrika Selatan mungkin saja bisa lepas dari Politik Apartheid tanpa adanya seorang Nelson Mandela. Namun, hal itu tidak berlaku pada penaklukan yang dilakukan oleh Bangsa Arab. Tidak ada kejadian serupa sebelum Nabi Muhammad dan tidak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa adanya Nabi Muhammad.
Figur kepemimpinan dalam diri Nabi Muhammad tidak akan pernah habis untuk diteladani. Perkataan, sikap, dan juga hubungan sosial antara para sahabat, penentang dan juga orang di sekelilingnya patut dijadikan contoh bagi seseorang yang belajar tentang ilmu kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin dan juga seorang nabi, Rasulullah telah menjadi panutan tidak hanya bagi umat Islam yang mengikuti ajarannya tetapi juga bagi penganut agama lain yang tidak berkaitan dengan Islam. Maka dari itu, saya memilih buku Biografi Rasulullah untuk resensi. Terlepas dari banyaknya buku-buku yang ada di pasaran maupun dari puluhan bahkan ratusan penulis yang menulis tentang Rasulullah, buku ini saya pilih karena menurut saya buku ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mempunyai dasar penulisan sumber-sumber yang bisa dipercaya.
Seseorang yang mempelajari biografi Rasulullah dapat melihat langsung hubungan antara hukum-hukum Islam yang merupakan wahyu Allah yaitu Al-Quran dan juga dengan sikap-sikap kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Rasulullah. Untuk mengikuti tingkah laku Rasulullah diperlukan pengetahuan tentang karakter dan sikap beliau dalam berbagai kondisi. Dengan buku ini dapat diketahui dengan jelas hal tersebut. Pengetahuan yang diperoleh dari buku ini dapat mendorong seseorang untuk lebih mencintai Nabi Muhammad, kemudian setelah itu meneladaninya dalam berbagai sikap dan juga keadaan. Selain menambah pengetahuan tentang berbagai sikap dan wujud kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Rasulullah dalam memahami kisah hidup Rasulullah, bagi orang Islam meneladani dan dengan tulus memahami Nabi Muhammad akan mendapatkan pahala. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak meyebut Allah.” (QS. Ali Imran: 21).
Berbicara masalah kepemimpinan dalam membaca biografi Rasulullah, banyak nilai kepemimpinan yang dapat dipetik. Karena dalam mempelajari biografi Rasulullah terdapat banyak sekali nasehat, pelajaran, dan hikmah bagi orang-orang yang berakal, baik bagi pemimpin maupun yang dipimpin. Sebab, orang akan sadar, jika menjadi pemimpin yang congkak atau sombong dalam biografi ini terdapat banyak sekali kisah tentang akhir orang seperti demikian.
Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang sangat hebat. Beliau tidak lahir di tengah-tengah masyarakat yang maju kebudayaannya. Tetapi lahir dalam suatu masayarakat yang masih primitif, maka pada masa itu disebut dengan masa Jahiliyah. Di masa itu banyak perilaku-perilaku yang tidak mempunyai nilai moral sama sekali. Perang antar suku atau kabilah antara satu dengan yang lain masih sangat sering terjadi karena masalah yang sebenarnya kadang sangat sepele. Perbudakan juga merupakan sesuatu yang dianggap biasa. Hak-hak perempuan tidak diakui bahkan dalam masyarakat itu perempuan berada dalam strata yang sangat rendah. Salah satu bukti buruknya akhlak dan kebiasaan mereka adalah mengubur anak perempuan yang baru lahir hidup-hidup karena mereka menganggap perempuan tidak berguna karena tidak bisa berperan dalam masyarakat, semisal perang, dan mempunyai anak perempuan bagi sebagian orang pada masa itu merupakan suatu aib.
Di tengah-tengah masyarakat seperti itulah Nabi Muhammad lahir dan tumbuh menjadi pemimpin yang hebat. Nabi Muhammad merupakan seorang yatim piatu, beliau ditinggal mati ayahnya pada saat masih berada dalam kandungan dan ditinggalkan pula oleh ibunya yang bernama Aminah dalam usianya yang sangat kecil yaitu 6 tahun. Dari sanalah Rasulullah diasuh oleh kerabatnya mulai dari kakeknya yang bernama Abdul Muthalib sampai pamannya yang bernama Abu Thalib.
Beranjak dewasa, pada umur 35 tahun menurut Abdurrazaq dan Ibnu Ishaq atau berumur 25 tahun menurut pendapat lain terjasi sebuah perselisihan tentang Bani apa yang berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya semula, setelah banjir besar yang melanda Kota Makkah. Permasalahan tentang siapa yang berhak melaksanakan hal ini merupakan masalah yang sangat besar. Hal ini bisa menjadi pertumpahan darah karena masing-masing bani yang ada merasa paling pantas untuk mengembalikan Hajar Aswad tersebut. Rasulullah pun memecahkan masalah tersebut dengan sebuah solusi yang diterima semua pihak. Beliau meletakkan Hajar Aswad ke tengah-tengah kain dan mengajak semua pemimpin bani-bani yang berseteru untuk mengangkat bersama-sama Hajar Aswad tersebut. Sebuah solusi yang sangat cerdas dan pemecahan masalah yang tidak merugikan semua pihak. Dari muda, bakat kepemimpinan dan kecerdikannya dalam memecahkan berbagai masalah merupakan contoh yang sangat baik untuk ditiru.
Rasulullah merupakan seorang pemimpin yang sangat teguh dalam memegang keyakinannya. Meskipun banyak rintangan maupun cobaan yang diterimanya, mulai dari kekerasan yang dilakukan oleh Bani Quraisy, pengasingan maupun pengusiran terhadap orang yang menjadi pengikutnya. Contoh dari keteguhan hatinya yang dapat diteladani adalah saat beliau berkata pada pamannya Abu Thalib, beliau berkata, ‘Demi Allah, paman, seandainya mereka letakkan matahari si tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud supaya aku meninggalkan tugasku (berdakwah menyiarkan agama Allah ini sampai tersiar di muka bumi) atau sampai aku binasa di dalamnya, niscaya aku tetap tidak akan meninggalkanNya.’
Di tengah-tengah pengikutnya Rasulullah merupakan pemimpin yang sangat memperhatikan para pengikutnya. Pada saat hijrah ke Madinah bersama-sama kaum Muslim dari Makkah karena semakin gencarnya ancaman Bani Quraisy Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin (Kaum muslim dari Makkah yang hijrah) dengan kaum Anshar (mempunyai arti penolong, yaitu kaum muslim Madinah). Rasulullah mempersaudarakan mereka, antara satu dengan yang lain sehingga ikatan antara mereka menjadi sangat erat. Rasulullha mengayomi dan mempersatukan para pengikutnya sehingga tercipta satu kesatuan yang sangat kokoh diantara mereka. Dasar kepemimpinan Rasulullha ini harus dicontoh oleh setiap pemimpin, karena pemimpin tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin yang sukses jika diantara para pengikutnya masih belum bisa bersatu. Pada sisi lain, tujuan Rasulullah mempersaudarakan mereka adalah untuk menghilangkan rasa kesendirian mereka, untuk mengusir kesedihan meraka karena berpisah dengan sanak keluarga, dan agar kedua kelompok ini senantiasa saling memperkuat dan saling membantu
Rasulullah telah menerapkan kepemimpinan yang telah maju di zamannya. Kelompok manapun yang ingin mencapai tujuan yang sama harus merekatkan hubungan antarindividu yang ada di dalamnya, dengan menumbuhkan semangat persaudaraan atau mempersaudarakan sesama mereka. Dengan begitu, mereka akan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dalam berbagai keadaan, susah maupun senang. Persaudaraan yang menjadi dasar kekuatan kaum Muslimin, Muhajirin dan Anshar, yakni dasar kekuatan untuk meraih tujuan-tujuan agama dalam berbagai lapangan kehidupan.
Pada saat di Madinah, Rasulullah juga melakukan dengan membuat Piagam Madinah. Pembuatan piagam tersebut karena Rasulullah ingin mengatur hubungan sosial kemasyarakatan penduduknya. Piagam ini mempunyai arti yang sangat penting bagi sejarah negara Islam di Madinah. Selain itu dalam piagam ini juga tercantum kesepakatan-kesepakatan antara kaum Muslimin, kaum Yahudi dan kaum Musyrikin yang ada di Madinah. Dari hal-hal ini kita dapat mngetahui bahwa Rasulullah adalah seorang pemimpin yang berpikiran ke depan dan juga mengutamakan toleransi dengan pihak-pihak yang bertentangan dengannya. Dengan membuat piagam tersebut bisa mewujudkan persatuan dalam kemajemukan Madinah yang terdiri dari kaum-kaum tersebut pada masa itu.
Hal lain yang dapat dipetik dari berbagai sikap Rasulullah yang berkaitan dengan kepemimpinan adalah tentang musyawarah untuk menentukan suatu keputusan. Sebagai pemimpin, Rasulullah tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada para pengikutnya. Contoh kedemokratisan Rasulullah diantaranya adalah :
- Musyawarah beliau dengan para sahabatnya ketika akan menentukan apakah mereka keluar untuk melakukan Perang Uhud atau tetap tinggal di dalam Madinah.
- Musyawarah beliau dengan beberapa sahabat ketika akan menentukan imbalan, misalnya hasil panen Madinah , kepada beberapa kelompok yang bersedia memutuskan persekutuan dengan Yahudi.
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah selain sebagi seorang yang demokratis juga tidak otoriter dalam memimpin para pengikutnya, beliau senantiasa mendengarkan berbagai pendapat untuk dimusyawarahkan bersama.
Dalam Perang Parit disebutkan bahwa Rasulullah juga membantu dalam menggali parit di sekeliling Madinah untuk melindungi Madinah dari serangan kaum Musyrikin. Rasulullah telah memberi contoh bagaimana seorang pemimpin dan orang-orang yang dipimpin menerapkan nilai-nilai keadilan dan persamaan. Sebagaimana dikisahkan, Rasulullah tidak memperlakukan diri beliau secara istimewa dengan duduk-duduk seraya memberikan perintah saja saat pasukannya bergotong ryong menggali parit pertahanan. Beliau juga dengan rendah hati melakukan hal yang sama dengan pasukannya. Beliau ikut manggali parit dan menaikkan dengan kedua tangan beliau sendiri. Inilah sifat penghambaan hakiki dan manunjukkan sifat kepemimpinan yang luar biasa dari dalam diri Rasulullah.
Selain hal diatas, dalam Perang Parit Rasulullah juga menunjukkan suri tauladan yang baik yaitu nilai-nilai kebersamaan daan kesetaraan antara pemimpin dan yang dipimpin. Sifat ini terlihat ketika beliau mengajak seluruh sahabatnya untuk bersama-sama menikmati hidangan yang disiapkan oleh Jabir. Beliau tidak punya keinginan untuk memakan makanan itu sendirian atau hanya mengajak beberapa sahabat dekat beliau. Tentang sifat ini Allah berfirman, “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At Taubah: 128)
Sebagai pemimpin yang disegani, Rasulullah telah menunjukkan berbagai sifat kepemimpinan yang tidak akan habis dipelajari. Perkataan, sifat dan perilaku beliau yang luhur menjadikan beliau sebagi sosok ideal pemimpin yang bisa dicontoh dan diteladani dari waktu ke waktu. Sebagai pemimpin beliau menyadari tentang pentingnya persatuan dan menghormati para bawahan. Sebagai pemimpin beliau mencontohkan bagaimana bersikap dengan kelompok lain yang memusuhinya. Kiranya jika ingin menjadi pemipin yang baik, contoh nyata dan paling tepat untuk dijadikan rujukan dan panutan adalah Nabi Muhammad. Dari kisah hidup beliau, dari berbagai hadis-hadis kita dapat belajar dan mempelajari tentang apa dan bagaimana beliau memecahkan berbagai masalah. Memang banyak buku kepemimpinan yang ditulis oleh berbagai penulis terkenal, tetapi menurut saya hal itu tidak lebih baik dari membaca biografi Nabi Muhammad. Karena jika membaca buku-buku seperti itu kita hanya akan menemui berbagai teori dan prinsip, tetapi dengan membaca biografi tokoh maka kita akan dapat mempelajari tentang bagaiman seorang pemimpin yang telah diakui itu bertindak sebagai seorang pemimpin, berperilaku dengan para pengikutnya dan juga kepada seterunya dan bersikap dalam menghadapi segala permasalahan.
Posting Komentar untuk "sirah nabawiyah - Biografi Rasulullah SAW PDF Free"