tipu daya iblis (talbis iblis) : Ibnul Jauzi
Pada masa Ibnul Jauzi menyusun kitabnya, Talbis Iblis, muncul keraguan dalam benak para penyangga kebenaran dari kalangan penganut mazhab dan thariqah yang fanatik, terutama orang yang berafiliasi dengan salah satu aliran tasawuf. tampillah salah seorang dari mereka yang mengonter buku ini dalam sebuah karya. dia adalah Ibnul Ghanim Al Maqdisi Asy-Syafi'i. semoga Allah SWT merahmati dan mengampuni beliau.
Kitab Ibnul jauzi yang berjudul Talbis Iblis menjelaskan bahwa iblis memiliki pengaruh kuat terutama terhadap kalangan penganut tasawuf. Ibnul Ghanim menampik tesis kitab tersebut dengan buku berjudul Tafsil Iblis, bahwa iblis tidak mempunyai pengaruh keterlibatan dalam masalah ini.
Mengacu pada sejumlah pernyataan Ibnu Ghanim dalam Taflis Iblis dan penjudulan yang kerap ia gunakan dalam karya-karyanya - sayang, kami hanya menemukan buku ini- jelas kami menangkap aroma tasawuf yang kental dalam karyanya.
Sebut saja, misalnya kitab Al Futuhat Al Ghaibiyyah fi Al Asrar, kitab Hallu Ar-Rumuz Al Kunuz dan kitab-kitab lainnya yang memaparkan begitu lugas aliran tasawuf dan paham Asy'ariyah yang dianut Ibnu Ghanim.
Wajar, bila dalam Taflis Iblis, halaman 28, Ibnu Ghanim menuturkan:
"Setelah menelaah kitab Talbis Iblis, saya menemukan pendapat dan pernyataan yang kurang bersahabat. kitab ini mempropagandakan perlawanan terhadap wali Allah, mengecam keluhuran dan kesucian derajat mereka, serta menuduh bahwa Syetan telah menguasai, menjerumuskan, dan menyesatkan para ahli sufi."
Namun sayang, Ibnul Ghanim tidak menjelaskan apa pun soal itu. ia justru memperkeruh masalah. pernyataan Ibnul Jauzi sebenarnya didasari keinginan untuk menyingkap keyakinan dan pemikiran palsu yang dibisikkan oleh iblis pada kalangan sufi. beliau melandasi pendapat ini dengan dalil-dalil yang sangat jelas dan terang-benderang. tidak ada faktor yang mendorong Ibnu Ghanim untuk menyanggah kitab ini selain pengingkaran. akan tetapi, itu dilakukan tanpa dalil yang jelas, yang dapat memuaskan kalangan intelektual.
Demikianlah, setiap orang yang membantah penyeru dan pelaku kebenaran hanyalah berbekal argumen yang rancu dan membingungkan dirinya sendiri. mereka merangkai argumen itu dengan gaya bahasa sentimentil, menghiasnya dengan ungkapan yang cenderung kasar, dan menyusunnya dengan acuan yang memfitnah kalbu.
Segala puji bagi Allah semata. Maha Suci Allah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib
Posting Komentar untuk "tipu daya iblis (talbis iblis) : Ibnul Jauzi"